Mawar Dan Bulan



Pagi itu, Rahka berangkat menaiki angkutan umum menuju sekolah. Tempat yang sangat ia sukai, untuk menumpahkan isi hatinya setiap hari, kepada sahabat sahabatnya. “Rahka!!” Amar, sahabatnya memanggilnya di depan gerbang sekolah. “Mengapa kau tidak mendengarku?, aku sudah memanggilmu dari tadi”. Kata Amar dengan wajah sebalnya yang lucu. “Wah, Maafkan aku.. Aku buru buru karena takut bajuku basah”. Ya, memang saat itu gerimis hujan turun di kota mereka. “Ya sudah, lupakan kejadian itu.. Ayo kita masuk kelas”. Jawab Amar. Dua sahabat itu memasuki ruangan kelas dan duduk di bangku mereka karena Guru mereka akan datang.

Tak lama kemudian, Wali kelas mereka, Miss Atja datang dan memberikan muridnya tugas menggambar karakter komik. Kebetulan Rahka dan Amar gemar dengan buku komik, jadi sangat mudah bagi mereka untuk menentukan cerita. Amar dengan serius menggambar karakter anak perempuan yang sedang berlari memegang balon, ia lalu menulis deskripsi cerita di bawah gambar mereka masing masing. Sedangkan Rahka, ia menggambar Remaja perempuan yang memakai kerudung biru, dan memegang bunga mawar. ‘Kelopak mawar yang indah, kubawa di tengah sunyinya padang pasir.. Menatap langit kosong dan mengeluarkan air mata’. Rahka menulis deskripsi cerita itu singkat di bawah gambar.

“Baiklah anak anak, pelajaran berakhir lebih cepat karena Miss harus pergi meeting di ruang guru. Jadi silahkan berkemas kemas dan bersiap pulang”. Ucap Miss Atja yang terburu buru. “Baiklah miss”. Amar dan Rahka segera pulang.

“Rahka!” seseorang memanggil Rahka dengan keras, ternyata itu adalah Mikel, kakak kelas Rahka. “Kak Mikel? Ada apa memanggilku?”. Tanya Rahka penasaran. “Tak apa, aku dengar kau berulang tahun sekarang?”. Kata Mikel. “I..iya kak, aku ulang tahun sekarang”. Jawab Rahka tersipu malu. “Selamat ulang tahun Rahka, omong omong bagaimana bila kita berdua merayakannya nanti malam?”. Tanya Mikel. “Nanti malam? Maksudnya, ke…kencan?” Rahka malu malu bertanya. “Iya, seperti kencan. Aku akan menjemputmu di Rumahmu, jam 7 malam”. Rahka mengangguk angguk dan meninggalkan Mikel pulang.

“Apa yang dikatakan Mikel tadi? Beritahu aku!” tanya Amar penasaran. “Mikel mengajakku makan malam”. Jawab Rahka. “Baguslah, semoga kau jodoh dengan dia”. Kata Amar cekikikan.

Sampai di rumah, Rahka langsung menuju kamar dan mengganti baju. “Rahka.. yuhuu.. Panggil Mom dan Dad, juga kak Marli. “Ya kak.. Eh, mereka kemana?”. Rahka melihat taman belakang dan tiba tiba “Brurr”. Rahka didorong ke kolam renang dengan mom and dad. “MOM, DAD, KAKAK!!” Ucap Rahka sebal. Ternyata ini surprise untuk Rahka karena ia Berulang tahun. Lalu mom dan bibi rakha mengeluarkan makanan, kue,dan minuman, disusul kedatangan keluarga besar Rahka datang untuk merayakan. Rahka tersenyum histeris melihat itu. Ia tak lupa mengingat makan malamnya bersama Mikel.

Setelah acara selesai, Rahka memanggil Kak Marli untuk meminta bantuan. Rahka menceritakan semuanya mengenai rencana makan malam itu pada kak marli, “ooh begitu. Kalau gitu ayo kita make up kamu sekarang.. masuk duluan deh ke kamar”. Ucap kak marli enteng. Rahka hanya bilang oke dan masuk ke kamarnya. ‘Ceklek’ bunyi gagang pintu yang dibuka oleh marli, ia membawa box make up dan bingkisan.” kak, bingkisan itu apa isinya?”, Kak Marli membuka bingkisan itu dan menunjukkannya pada Rahka. “ini surprise dari kakak, kemarin teman kakak pulang dari singapore, kakak menitip dress untuk kamu di dia. Gimana, bagus gak?”, tanya marli. “Ini.. ini bagus banget kakak!!”. Ucap rahka bersemangat. Kakaknya hanya tersenyum dan mulai mendandani adiknya itu.

Dengan ketelitian dan kesabaran, Rahka diubahnya menjadi cantik seperti bidadari, dengan dress dan pernak pernik lainnya. “terima kasih kakak” ucap rahka. “Tintin” suara klakson mobil dari luar berbunyi. Mikel menjemput Rahka untuk makan malam. Ia terpukau melihat rahka dengan gaun yang elegan dan make upnya yang simple. “So, kita akan kemana?”. tanya rahka. “You will see”, kata mikel sambil tersenyum. Mobil mulai berjalan, rahka sangat gugup untuk berbicara, ia memilih untuk diam saja. Ternyata, Rahka dibawa ke sebuah restoran bintang 5 di tengah kota. Restoran itu baru dibuka. Mereka berdua segera turun dari mobil, saat berjalan, tiba tiba Mikel memegang tangan Rahka. Rahka gugup berkeringat dingin. “Wilson, meja untuk dua orang sudah disiapkan?” “sudah tuan” jawab pelayan bernama wilson.

Ia naik ke lantai 7 melalui lift. Mungkin, tempat mereka adalah tempat yang paling spesial. Di rooftop, dipagari dengan pagar kayu beserta bunga mawar. Rahka bingung melihat Mikel yang sangat berani melakukan hal ini demi ia yang berulang tahun. Mereka duduk di tempat itu, dan mikel mulai pembicaraan, “Rahka..” Mikel memegang tangan rahka untuk yang kedua kalinya, “se..sebenarnya, Aku cinta dengan kamu,”. Ucap Mikel ragu ragu. “Will you be my girlfriend?”. Rahka yang baru memasuki umur 18 tahun itu gugup. “Yes, i want!” kata rahka malu malu. Lalu mereka berpelukan di bawah indahnya bulan purnama dan dengan mawar dimana mana.






Cerpen Karangan: Sadina Aimee Prasetya
Facebook: Sadina Aimee

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »